Oleh: Adhyatnika Geusan Ulun
Adalah menarik saat mempelajari Pembelajaran Berdiferensiasi. Bukan hanya dari tujuannya yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa saja, namun pembelajaran ini juga menitikberatkan pada produk pembelajaran, proses dan kontennya. Selain itu, Pembelajaran Berdiferensiasi bersifat proaktif, bersifat kualitatif, berakar pada penilaian, dan bersifat dinamis.
Penulis mencoba merangkum sejumlah keunggulan pembelajaran berdiferensiasi dari materi Modul 2 program calon guru penggerak. Diharapkan kita dapat memahami seberapa penting pembelajaran tersebut diimplementasikan di kelas.
Berpusat pada Murid
Pembelajaran berdiferensiasi menegaskan bahwa pengalaman belajar paling efektif, yakni pada saat proses pembelajaran berhasil melibatkan semua murid. Selain itu, prosesnya berlangsung secara efektif, dan menarik bagi mereka. Selanjutnya, pembelajaran berdiferensiasi memberi kesadaran bagi murid tentang keragaman pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang mereka miliki. Sehingga pembelajaran berdiferensiasi menitikberatkan kegiatan belajar mengajar yang mengedepankan partisipasi aktif semua murid. Dengan demikian dengan ikut terlibatnya murid dalam proses pembelajaran diharapkan membuat suasana menjadi aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Perpaduan dari Pembelajaran Kelas, Kelompok dan Individual
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki kekhasan, yakni selalu diawali dengan persiapan kelas, mengulas pembelajaran yang sudah dipelajari, saling berbagi informasi, saling mengksplorasi individul maupun kelompok, kemudian memproduksi ide dan gagasan setiap murid. Sehingga tidaklah menherankan jika pembelajaran ini merupakan perpaduan kegiatan kelas, kelompok dan individu. Hal ini pun membuat proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam pelaksanaannya.
Bersifat Dinamis
Pembelajaran berdiferensiasi mendorong terjadinya kolaborasi yang berkelanjutan antar guru dengan murid. Hal ini sangat diperlukan dalam mendorong pembelajaran yang efektif, karena kita menyadari kedudukan guru dan murid merupakan ‘pembelajar’. Boleh jadi guru merupakan sosok yang lebih mengetahui dan berpengalaman dalam ilmu pengetahuan dan materi ajar, namun murid juga memiliki potensi yang yang digali dan dikembangkan. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian yang harmonis di antara guru dengan murid, agar proses pembelajaran menjadi dinamis.
Bersifat Proaktif
Sebagai guru, kita memerlukan persiapan dalam perencanaan pembelajaran. Hal ini untuk menjadikan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan dan memenuhi kebutuhan murid. Oleh karena itu, pembelajaran diferensiasi mendorong guru untuk selalu proaktif dalam mengakomodasi kebutuhan muridnya dan menjadikan proses pembelajaran senantiasa berorientasi kepada kesiapan, minat dan profil belajar murid.
Bersifat Kualitatif
Pembelajaran berdiferensiasi mengubah paradigma kurang tepat yang biasa guru lakukan sebelumnya, yakni dengan memberikan tambahan tugas kepada murid yang memiliki kemamupuan di atas rata-rata. Padahal tetap saja hal ini akan menjadi beban tersendiri bagi murid yang lainnya. Oleh karena itu pembelajaran ini mendorong guru untuk mengubah beban tugas menjadi sifat tugas yang berorientasi bagi pemenuhan kebutuhan murid disesuaikan dengan kesiapan, minat, dan profil belajar mereka.
Berakar pada Penilaian
Di dalam pembelajaran berdiferensiasi, penilaian diagnostik secara rutin harus dilakukan pada saat unit/materi pelajaran dimulai. Oleh karena itu, penilaian tidak lagi didominasi sesuatu yang terjadi pada akhir unit, termasuk untuk menentukan siapa yang mendapatkannya. Selain itu, di sepanjang unit pembelajaran, guru menilai tingkat kesiapan, minat, dan pendekatan belajar yang digunakan murid dan kemudian merancang pengalaman belajar berdasarkan pemahaman terbaru dan terbaik tentang kebutuhan mereka. Kemudian, untuk produk akhir, dipilih berbagai bentuk penilaian untuk menemukan cara terbaik bagi setiap murid guna menunjukkan hasil belajarnya selama unit pembelajaran berlangsung.
Menggunakan Ragam Pendekatan terhadap konten, proses, dan produk
Seperti diketahui, guru harus bersinggungan dengan tiga elemen kurikuler, yakni konten, proses, dan produk belajar. Hal ini berkaitan dengan masukan, apa yang dipelajari murid, bagaimana murid berupaya memahami ide dan informasi, dan keluaran, atau bagaimana murid menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Dengan demikian, guru menawarkan pendekatan yang berdeda terhadapa apa yang dipelajari murid.
Selanjutnya, kesamaan dari pendekatan yang berbeda ini adalah bahwa semuanya dibuat untuk mendorong pertumbuhan semua murid dalam usaha mereka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan untuk memajukan atau meningkatkan proses pembelajaran baik untuk kelas secara keseluruhan maupun untuk murid secara individu.
Simpulan
Pembelajaran berdiferensiasi sesungguhnya serangkaian keputusan masuk akal yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Semuanya terkait dengan bagaimana seorang guru menciptakan lingkungan belajar yang menarik minat murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
Tentu saja diperlukan kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
Akhirnya, pembelajaran berdiferensiasi memberikan keleluasaan pada murid untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa, dan pembelajaran ini tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga fokus pada proses dan konten/materi. ***
Sumber: Modul 2 Program Calon Guru Penggerak Angkatan IV tahun 2022 yang diadaptasi dari How to Differentiate Instruction in Academically Diverse Classrooms, 3rd Edition, oleh Carol Ann Tomlinson, Alexandria, VA: ASCD. ©2017 oleh ASCD. Hak cipta terdaftar.
Terbit juga di Pembelajaran Berdiferensiasi? (ruangberita-bandungbarat.blogspot.com)
0 comments:
Posting Komentar