Home

Selamat Datang di Media Resmi SMPN SATU ATAP LEMBANG CILILIN BANDUNG BARAT-Sekolah Literat-Kritis, Religius, Edukatif, Adaftif, Tangguh, Unggul, Kreatif

KRITIS

Mewujudkan peserta didik yang bernalar kritis sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila

RELIGIUS

Mengembangkan potensi peserta didik dengan kearifan lokal yang berbasis keagamaan

EDUKATIF

Mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berpihak pada peserta didik

ADAPTIF

Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik yang sesuai dengan profil belajarnya

TANGGUH

Mewujudkan peserta didik yang unggul, berkarakter dan siap bersaing di tataran global

INOVATIF

Mendorong peserta didik untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya

KREATIF

Mendorong peserta didik untuk memanfaatkan potensi yang dimilikinya

LITERASI

Mendorong warga sekolah untuk menjadi insan literat

PEMBIASAAN

Membudayakan kearifan lokal berbasis keagamaan

OSIS

Mendorong peserta didik untuk Pemimpin Pembelajaran

KETERAMPILAN ABAD 21

Mendorong peserta didik untuk cakap dalam mengikuti pembelajaran

GENERASI EMAS

Mendorong peserta didik untuk tampil percaya diri

MANDIRI

Mendorong peserta didik untuk memanfaatkan sarana belajar yang ada

TERAMPIL

Membimbing peserta didik untuk menjadi generasi unggul

BERPIHAK PADA MURID

Menggali potensi peserta didik untuk menjadi pribadi unggul

Jumat, 24 Februari 2023

MENCIPTAKAN SEKOLAH RAMAH ANAK

 


Oleh: Adhyatnika Geusan Ulun

Adalah  menarik ketika mencermati sejumlah fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah.  Banyak kejadian yang membuat kita miris, seperti kasus perundungan, kekerasan yang dilakukan sesama siswa, perlakuan kasar guru kepada siswa atau sebaliknya, hingga pelecehan seksual di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat yang aman  dan nyaman bagi warga sekolah.

Pemerintah, sebenarnya telah membuat regulasi yang bertujuan untuk melindungi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan. Melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah mengeluarkan kebijakan tentang perlindungan keterlaksanaan pendidikan bagi seluruh warga sekolah dan semua proses belajar mengajar.

Lahirnya program Sekolah Ramah Anak sebagai perwujudan kebijakan di atas, memiliki tujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi warga sekolah, terutama pseserta didik.

Sekolah Ramah Anak

Berdasarkan konsep  Sekolah Ramah Anak yang dituangkan dalam panduannya oleh Kemen PPPA pada 2015, mendefinisikan bahwa Sekolah Ramah Anak merupakan bentuk pendidikan formal, nonformal, dan  informal. Hal tersebut menunjukan bahwa sekolah bersifat aman, bersih, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup. Semuanya dilaksanakan demi menjamin, memenuhi, dan melindungi hak peserta didik dari segala bentuk diskriminasi serta kekerasan di bidang pendidikan.

Selain itu, Sekolah Ramah Anak juga didorong untuk mendukung partisipasi aktif anak, terutama dalam hal perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, serta mekanisme pengaduan yang berkaitan dengan hak dan perlindungan mereka di lingkungan pendidikan.

Di sisi lain, peran guru, menurut, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga (2022) konsep Sekolah Ramah Anak adalah mengubah paradigma kepada peserta didik, yakni dari pengajar menjadi pembimbing, orang tua dan sahabat anak, memberikan teladan perilaku yang benar dalam interaksi sehari-hari di satuan pendidikan. Kemudian, memastikan orang dewasa di satuan pendidikan terlibat penuh dalam melindungi anak dari ancaman yang ada di satuan Pendidikan, dan memastikan orang tua dan anak terlibat aktif dalam berbagai aktivitas.

Selanjutnya, Kemen PPPA juga telah menetapkan enam komponen Sekolah Ramah Anak, yaitu:

  1.  Kebijakan Sekolah Ramah Anak, termasuk untuk memetakan kelompok anak rentan.
  2. Pendidik dan tenaga kependidikan terlatih.
  3. Konveksi Hak Anak dan Sekolah Ramah Anak.
  4. Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak dalam pelaksanaan Sekolah Ramah Anak.
  5. Sarana dan prasarana ramah anak.  
  6. Partisipasi anak,  dan partisipasi orang tua, alumni, organisasi kemasyarakatan, dan dunia usaha. Sehingga Sekolah Ramah Anak bukan merupakan kewajiban tenaga pendidikan saja namun juga unsur-unsur di luar sekolah.

Konsep di atas memberikan ruang bagi terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik. Selain itu, Sekolah Ramah Anak juga tidak hanya melibatkan peran sekolah, namun juga peran serta orang tua dan masyarakat.

Terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman dapat dilakukan dengan berbagai program yang berpihak pada murid, di antaranya guru menempatkan diri sebagai fasilitator yang memfasilitasi seluruh proses pembelajaran. Posisi  sebagai fasilitator memberikan ruang kepada para peserta didik untuk mampu menggali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Penggalian dan pengembangan potensi murid bisa melalui kegiatan diskusi yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mereka untuk berkreasi dan aktif menyampaikan ide dan gagasannya secara demokratis. Selain itu, dengan menyelengarakan program seni dan budaya, serta bidang kesiswaan lainnya, bisa meningkatkan kepercayaan diri peserta didik. Sehingga, mereka akan terfasilitasi minat dan bakat yang dimilikinya.

Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam konsep PAKEM yang beberapa waktu digulirkan, diyakini dapat mewujudkan suasana belajar mengajar menjadi aman dan nyaman. Kreativitas dan inovasi guru pada konsep pebelajaran tersebut, juga memungkinkan anak dapat merasakan kondisi belajar yang menarik dan bermakna.

Di lain pihak, peran serta orang tua dan masyarakat sangat memegang kunci keberhasilan pendidikan. Peran mereka dapat diwujudkan dengan menjadi pendukung program sekolah, sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkannya.

Peran serta komite sekolah selaku perwujudan orang tua dapat dituangkan dengan memberikan masukan atas arah kebijakan sekolah, di antaranya mendorong orang tua siswa untuk membentengi anak-anaknya melalui pendidikan budi pekerti, dan pendekatan keagamaan yang baik. Termasuk peran masyarakat sebagai social control yang memberikan pengawasan yang konstruktif  demi peningkatan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah.

Simpulan

Diperlukan sinergisitas dan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan Sekolah Ramah Anak. Dengan demikian, cita-cita untuk menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi peserta didik, umumnya bagi warga sekolah, akan optimal, sehingga kelak akan lahir generasi yang unggul, cerdas, berakhlak mulia, dan pelayanan pendidikan pun akan semakin berkualitas.***


Dari berbagai sumber.

 

Profil Penulis:

Adhyatnika Geusan Ulun, lahir 6 Agustus 1971 di Bandung. Tinggal di Kota Cimahi. Kepala SMPN Satap Lembang Cililin sejak 2022. Guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Cipongkor Bandung Barat (1999-2022). Pengurus  MGMP Bahasa Inggris Kab. Bandung Barat (2007-2022). Alumnus West Java Teacher Program di Adelaide South Australia, 2013. Alumnus MQ ‘Nyantren di Madinah dan Makkah’ 2016, Pengasuh Majelis Taklim dan Dakwah Qolbun Salim Cimahi, Penulis buku anak, remaja dan dakwah. Editor NEWSROOM, tim peliput berita Dinas Pendidikan Bandung Barat. Jurnalis GUNEMAN Majalah Pendidikan Prov. Jawa Barat. Pengisi acara KULTUM Studio East Radio 88.1 FM Bandung. Redaktur Buletin Dakwah Qolbun Salim Cimahi. Kontributor berbagai Media Masa Dakwah. Sering menjadi juri di even-even keagamaan.

email: œAdhyatnika.gu@gmail.com., Ig.@adhyatnika geusan ulun. 

 

 

 


Jumat, 17 Februari 2023

Contoh RPP Berdiferensiasi

 


Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP adalah sebuah dokumen penting yang berisi gambaran bagaimana suatu pembelajaran akan dilakukan selama satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih. RPP ini biasanya disiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran di sekolah.

Silakan Klik di sini.

Contoh RPP Berdiferensiasi

KARYA TULIS ILMIAH




Bagi yang berkenan memiliki materi KTI silakan klik di sini.

Materi KTI

Rabu, 15 Februari 2023

BUSANA MUSLIM DAUR ULANG MERIAHKAN PERINGATAN ISRA MIRAJ DI SMPN SATAP LEMBANG CILILIN

 

SMPN Satu Atap Lembang Cililin menyelenggarakan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Kegiatan yang diikuti seluruh warga sekolah tersebut, dimeriahkan dengan peragaan busana muslim dengan daur ulang kreasi para siswa, Rabu (15/2/23).

Kepala SMPN Satu Atap Lembang Cililin, Adhyatnika Geusan Ulun menyampaikan kegiatan keagaamaan merupakan program rutin sekolah. Menurutnya, kegiatan tersebut adalah salah satu implementasi misi sekolah yang salah satunya mengusung kearifan lokal.

"Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang sekolah selenggarakan merupakan program rutin tahunan. Kegiatan ini adalah salah satu implementasi misi sekolah yang menggali dan mengembangkan potensi siswa dengan mengusung kearifan lokal yang ada," ujarnya.

Lebih jauh disampaikannya, hasil kreativitas para siswa, berupa rancangan busana muslim dengan memanfaatkan limbah plastik merupakan salah satu keberhasilan para guru dalam memberikan sosialisasi tentang pentingnya lingkungan hidup.

"Busana muslim yang dirancang dari daur ulang limbah plastik hasil kreasi siswa merupakan bukti nyata keberhasilan guru dalam memberikan pemahaman kepada anak didiknya untuk peduli pada lingkungan hisup," lanjutnya.

Ditambahkan Adhyatnika, momentum peringatan Isra Miraj yang digelar sekolah telah dimanfaatkan warga sekolah untuk menampilkan potensi peserta didik dalam memeriahkan hari besar Islam tersebut dengan sejumlah kegiatan yang bermanfaat.

Sementara itu, Ali Wahyudin Mustofa selaku Wakasek Kesiswaan menyampaikan program keagamaan yang diselenggarakan sekolah, selain menggali dan mengembangkan potensi siswa, juga merupakan upaya sekolah dalam menanamkan budi pekerti, terutama dalam mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW.

"Selain untuk menggali dan mengembangkan potensi siswa, kegiatan yang kami selenggarakan  adalah salah satu upaya sekolah dalam menanamkan budi pekerti, terutama dalam mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW," terangnya.

Senada dengan Nurhayati, salah seorang guru menambahkan perlombaan yang digelar pihaknya bertujuan untuk memotivasi para siswa agar memiliki kepercayaan diri atas potensi yang mereka miliki.

"Perlombaan yang kami gelar, seperti lomba tumpeng, kaligrafi, MTQ, Kultum, dan peragaan busana muslim daur ulang, bertujuan untuk memotvasi anak didik kami agar mereka memiliki kepercayaan diri atas potensi yang dimilikinya," pungkasnya. ***

Kontributor:Tim Literasi SMPN Satu Atap Lembang Cililin Kab.Bandung Barat

Galeri Kegiatan




















 

Selasa, 14 Februari 2023

Pengertian Profil Pelajar Pancasila

 



Definisi Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.

Kegunaan Profil Pelajar Pancasila

  • Menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan
  • Menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia
  • Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan

Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi dan beberapa elemen di dalamnya.Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Mandiri, Bergotong royong, Bernalar kritis, Kreatif.


Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia

Elemen






Akhlak beragama

Fase A

Mengenal dan Mencintai Tuhan Yang Maha Esa

Mengenal sifat-sifat utama Tuhan Yang Maha Esa bahwa Dia adalah Sang Pencipta yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan mengenali kebaikan dirinya sebagai cerminan sifat Tuhan

Pemahaman Agama/Kepercayaan

Mengenal unsurunsur utama agama/ kepercayaan (ajaran, ritual keagamaan, kitab suci, dan orang suci/ utusan Tuhan YME).

Pelaksanaan Ritual Ibadah

Terbiasa melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama/ kepercayaannya.


Akhlak Pribadi

Fase A

Integritas

Membiasakan bersikap jujur terhadap diri sendiri dan orang lain dan berani menyampaikan kebenaran atau fakta

Merawat Diri secara Fisik, Mental, dan Spiritual

Memiliki rutinitas sederhana yang diatur secara mandiri dan dijalankan sehari-hari serta menjaga kesehatan dan keselamatan/ keamanan diri dalam semua aktivitas kesehariannya.


Akhlak Kepada Manusia

Fase A

Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan

Mengenali hal-hal yang sama dan berbeda yang dimiliki diri dan temannya dalam berbagai hal, serta memberikan respons secara positif.

Berempati kepada orang lain

Mengidentifikasi emosi, minat, dan kebutuhan orang-orang terdekat dan meresponsnya secara positif.  


Akhlak Kepada Alam

Fase A

Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi

Mengidentifikasi berbagai ciptaan Tuhan

Menjaga Lingkungan Alam Sekitar

Membiasakan bersyukur atas lingkungan alam sekitar dan berlatih untuk menjaganya.


Akhlak Benegara

Fase A

Melaksanakan Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia

Mengidentifikasi hak dan tanggung jawabnya di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar serta kaitannya dengan keimanan kepada Tuhan YME.



Berkebinekaan Global

Elemen




Mengenal dan Menghargai Budaya

Fase A

Mendalami budaya dan identitas budaya

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan ideide tentang dirinya dan beberapa kelompok di lingkungan sekitarnya

Mengeksplorasi dan Membandingkan Pengetahuan Budaya, Kepercayaan, serta Praktiknya

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan praktik keseharian diri dan budayanya

Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya

Mendeskripsikan pengalaman dan pemahaman hidup bersama-sama dalam kemajemukan.



Komunikasi dan Interaksi Antar Budaya

Fase A

Berkomunikasi antar budaya

Mengenali bahwa diri dan orang lain menggunakan kata, gambar, dan bahasa tubuh yang dapat memiliki makna yang berbeda di lingkungan sekitarnya

Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif

Mengekspresikan pandangannya terhadap topik yang umum dan mendengarkan sudut pandang orang lain yang berbeda dari dirinya dalam lingkungan keluarga dan sekolah.


Bergotong Royong

Elemen



Berbagi

Fase A

Memberi dan menerima hal yang dianggap berharga dan penting kepada/dari orangorang di lingkungan sekitar.



Mandiri

Elemen

Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi

Fase A

Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi

Mengidentifikasi dan menggambarkan kemampuan, prestasi, dan ketertarikannya secara subjektif

Mengembangkan refleksi diri

Melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta prestasi dirinya.


Regulasi Diri

Fase A

Regulasi emosi

Mengidentifikasi perbedaan emosi yang dirasakannya dan situasi-situasi yang menyebabkan-nya; serta mengekspresikan secara wajar

Penetapan tujuan belajar, prestasi, dan pengembangan diri serta rencana strategis untuk mencapainya

Menetapkan target belajar dan merencanakan waktu dan tindakan belajar yang akan dilakukannya.

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri

Berinisiatif untuk mengerjakan tugastugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri

Melaksanakan kegiatan belajar di kelas dan menyelesaikan tugastugas dalam waktu yang telah disepakati.

Percaya diri, tangguh (resilient), dan adaptif

Berani mencoba dan adaptif menghadapi situasi baru serta bertahan mengerjakan tugas-tugas yang disepakati hingga tuntas



Bernalar Kritis

Elemen

Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

Fase A

Mengajukan pertanyaan

Mengajukan pertanyaan untuk menjawab keingintahuannya dan untuk mengidentifikasi suatu permasalahan mengenai dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan

Mengidentifikasi dan mengolah informasi dan gagasan


Menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya

Fase A

Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya

Melakukan penalaran konkret dan memberikan alasan dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan


Refleksi pemikiran dan proses berpikir

Fase A

Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

Menyampaikan apa yang sedang dipikirkan secara terperinci



Kreatif

Elemen

Menghasilkan gagasan yang orisinal

Fase A

Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide atau gagasan imajinatif yang bermakna untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.


Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Fase A

Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/ atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan


Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Fase A

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan.




Untuk Panduan silakan 'Klik' di sini.

Panduan P5